Bank Indonesia Bersiap Luncurkan Rupiah Digital

Di bawah “Proyek Garuda” Indonesia mendorong lebih jauh rencananya untuk mata uang digital bank sentral (CBDC) – Rupiah Digital – dimulai dengan transaksi antar bank lokal. Pekan lalu, bank sentral Indonesia meluncurkan desain Rupiah Digital.

Perkembangan ini terjadi pada saat ekonomi besar lainnya, termasuk India, telah bereksperimen dengan CBDC. Dalam pengarahan pada hari Senin, Gubernur Perry Warjiyo untuk bank sentral mengatakan: “Rupiah digital tidak bisa dihindari. Ini adalah alat transaksi masa depan”.

Dalam acara Rupiah Digital, Gubernur Perry mengatakan bahwa CBDC akan menggunakan platform teknologi yang kompatibel dengan mata uang digital bank sentral lainnya. “Sehingga dari sisi infrastruktur, rupiah digital bisa terintegrasi, interkoneksi dan interoperable (dengan CBDC lain),” ujarnya.

Menariknya, lanjut Perry, ke depan, mata uang rupiah digital rencananya akan digunakan untuk membeli produk di Metaverse. Untuk itu, bank sentral Indonesia juga memastikan bahwa Rupiah Digital berfungsi untuk pembayaran lintas batas.

Lebih lanjut, Perry menambahkan akan ada kesepakatan di antara bank sentral mengenai nilai tukar yang digunakan untuk mata uang digital. Perjanjian ini juga akan mencakup penanganan pengawasan operasional bersama dengan pengelolaan risiko siber dan arus modal.

Indonesia Akan Luncurkan Rupiah Digital Secara Bertahap

Bank Indonesia mencatat bahwa CBDC akan diluncurkan dalam tiga fase berbeda. Yang pertama adalah bentuk grosir CBDC yang digunakan oleh bank-bank besar untuk mentransfer dana di antara mereka sendiri atau dengan bank sentral.

Pada peluncuran tahap selanjutnya, penggunaan CBDC akan diperluas untuk pasar uang antar bank dan operasi moneter. Pada fase terakhir, Rupiah Digital akan tersedia bagi konsumen ritel untuk pembayaran hingga transfer dana.

Bank sentral akan memulai dengan membatasi penggunaan CBDC untuk bank-bank yang memenuhi syarat. Untuk menerima token Rupiah Digital mereka, bank-bank ini pertama-tama harus mengonversi cadangan mereka di bank sentral. Filianingsih Hendarta, Kabid Kebijakan Sistem Pembayaran tersebut:

“Hal ini memastikan penerbitan rupiah digital tidak berdampak pada besaran neraca Bank Indonesia, artinya memiliki dampak moneter yang netral”.

Nantinya, warga Indonesia akan mendapatkan akses CBDC untuk penggunaan ritel dengan menukarkan deposito, uang kertas, dll. Selain itu, CBDC akan mendistribusikan CBDC langsung ke end-user.

CBDC grosir akan sepenuhnya berbasis token sedangkan CBDC ritel akan berbasis akun dan juga berbasis token. Dalam pengembangan tambahan, Indonesia juga berencana untuk meluncurkannya pasar saham kripto pada akhir tahun ini.

Bhushan adalah penggemar FinTech dan memiliki bakat yang baik dalam memahami pasar keuangan. Minatnya dalam bidang ekonomi dan keuangan menarik perhatiannya ke pasar Teknologi Blockchain dan Cryptocurrency yang baru muncul. Dia terus menerus dalam proses belajar dan membuat dirinya termotivasi dengan berbagi pengetahuan yang diperolehnya. Di waktu senggang ia membaca novel fiksi thriller dan kadang-kadang menjelajahi keterampilan kulinernya.

Konten yang disajikan dapat mencakup pendapat pribadi penulis dan tunduk pada kondisi pasar. Lakukan riset pasar Anda sebelum berinvestasi dalam cryptocurrency. Penulis atau publikasi tidak bertanggung jawab atas kerugian finansial pribadi Anda.

Sumber: https://coingape.com/indonesia-says-its-cbdc-will-be-suitable-for-use-in-the-metaverse/