Blockchain Dan AI Dalam Keuangan: Bagaimana Berlawanan Menarik

Teknologi Blockchain dan kecerdasan buatan dirancang untuk menyelesaikan berbagai tugas. Namun, mereka juga dapat digunakan bersama untuk memecahkan masalah lama di berbagai industri. Blockchain dan AI saat ini digunakan di sektor-sektor seperti industri otomotif, rantai pasokan dan logistik, perawatan kesehatan, media dan hiburan, asuransi, dan banyak lagi. Ini juga diterapkan oleh AIWORK untuk mengatasi masalah lama yang mengganggu ruang video online.

Ada banyak kasus penggunaan di mana kombinasi kedua teknologi dapat digunakan. Salah satu industri yang sepenuhnya diubah oleh blockchain dan AI adalah industri jasa keuangan. Artikel ini akan melihat peran blockchain, dan AI bermain dalam mengubah keuangan.

Apa Itu Teknologi Blockchain Dan AI?

Teknologi Blockchain adalah konsep yang akrab, di mana buku besar yang dibagikan dan tidak dapat diubah memungkinkan pengguna untuk berbagi data dengan banyak pengguna dan memulai serta menyelesaikan transaksi. Blockchain juga menyimpan data dan detail transaksi dan dapat melacak pesanan, akun, pembayaran, produksi, barang, dll. Teknologi Blockchain menjamin kesetiaan dan keamanan data dan informasi yang disimpan di dalamnya tanpa memerlukan pihak ketiga.

Kecerdasan Buatan (AI), di sisi lain, mengacu pada mesin yang mampu mensimulasikan kecerdasan manusia. Mesin bertenaga AI mampu melakukan tugas yang biasanya membutuhkan campur tangan manusia. Mereka juga dapat berpikir seperti manusia, meniru tindakan, dan menunjukkan berbagai kualitas yang terkait dengan pikiran manusia, seperti belajar dan memecahkan masalah. AI juga dapat mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan, merasionalisasi, dan mengambil tindakan yang memiliki peluang terbaik untuk mencapai hasil tertentu. AI juga dapat belajar dari kumpulan data yang diberikan padanya dan menjadi lebih pintar dan lebih efisien dari waktu ke waktu.

Apa Kesamaan Mereka?

Teknologi Blockchain dan AI adalah definisi dari "daya tarik yang berlawanan" karena keduanya tidak memiliki banyak kesamaan. Namun, kesamaan yang mereka miliki adalah bahwa keduanya memimpin inovasi di dunia saat ini dan memiliki beberapa kasus penggunaan, baik secara individu maupun bersama-sama. Namun, keduanya memainkan peran yang sama sekali berbeda. Teknologi Blockchain bertindak sebagai penyimpanan yang terdesentralisasi, tidak dapat diubah, dan aman, sementara AI dapat memproses data dalam jumlah besar tetapi biasanya terpusat dan buram.

Blockchain berjuang dengan efisiensi dan skalabilitas, sementara AI memiliki masalah dalam hal transparansi dan privasi. Ini membuat mereka ideal untuk satu sama lain, karena mereka dapat mengatasi kelemahan satu sama lain. Menggunakan blockchain memberikan kepercayaan, privasi, dan akuntabilitas untuk AI dan prosesnya, sementara AI memberikan skalabilitas dan efisiensi ke blockchain.

Bagaimana Blockchain Dan AI Mengubah Keuangan?

Industri keuangan selalu menjadi yang terdepan dalam hal inovasi dan penerapan teknologi baru, karena industri keuangan harus tetap berada di depan kurva dalam hal keamanan dan perlindungan data. Jadi bagaimana penerapan teknologi blockchain dan AI mengubah ekosistem keuangan? Sebagai permulaan, AI dapat memproses data dengan kecepatan eksponensial, memungkinkan lembaga keuangan memanfaatkan sejumlah besar data dan mengekstrak lebih banyak wawasan, mengotomatiskan tugas berulang, dan membantu membuat proses lebih efisien.

Teknologi Blockchain melengkapi ini dengan menambahkan transparansi yang lebih besar ke proses keuangan. Ini juga memungkinkan akses yang lebih baik ke pasar keuangan melalui keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan kontrak pintar.

Jadi, teknologi blockchain dan AI dapat sangat meningkatkan keuangan dengan memproses data lebih cepat, memungkinkan transparansi dan desentralisasi, dan memperkenalkan kontrak pintar. Mari kita pahami bagaimana tepatnya.

Mengamankan Jaringan Pembayaran

Salah satu manfaat paling signifikan dari teknologi blockchain adalah kemampuannya untuk berfungsi sebagai jaringan pembayaran tanpa batas dan memungkinkan pembayaran tanpa gesekan yang melibatkan biaya transaksi rendah. Namun, terlepas dari kekhawatiran ini, kekhawatiran seputar keamanan menghambat adopsi. Namun, memanfaatkan AI dapat membantu mengidentifikasi aktivitas akun yang tidak konsisten dan memicu keterlibatan manusia. Selain itu, teknologi terkait AI lainnya, seperti biometrik dan analisis perilaku, dapat lebih lanjut menghilangkan kerentanan apa pun.

Efisiensi yang lebih besar

Sistem keuangan yang menerapkan solusi blockchain dan AI biasanya ingin memberikan kecepatan dan kualitas layanan yang lebih baik. Dengan menggabungkan kedua teknologi tersebut untuk mendorong proses bisnis, lembaga keuangan dapat memaksimalkan keuntungan mereka sekaligus memberikan nilai yang lebih besar kepada pelanggan mereka.

Pembayaran Lebih Murah Dan Lebih Cepat

Sebagian besar transaksi bank lambat dan tidak praktis. Bandingkan ini dengan pembayaran lintas batas berbasis blockchain, yang cepat dan murah karena memotong perantara dari transaksi. Penerapan AI selanjutnya dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi transaksi dengan mengurangi campur tangan manusia. Selain itu, AI dapat membantu bank mengotomatiskan alur kerja pembayaran dengan menerapkan pengenalan gambar dalam dokumen keuangan dan menggunakan pemrosesan bahasa alami untuk mendukung pembayaran.

Dalam Penutupan

Industri keuangan saat ini sangat tersentralisasi. Implementasi teknologi blockchain dan AI dapat mengantarkan era baru keuangan, ditandai dengan kecepatan transaksi yang lebih cepat, peningkatan transparansi, dan keamanan yang lebih baik. Integrasi AI akan memungkinkan pemrosesan data dalam jumlah besar, sementara blockchain akan meningkatkan transparansi, keamanan, dan manajemen data. Namun, sementara keduanya menunjukkan janji yang cukup besar, keduanya harus diintegrasikan secara hati-hati dengan operasi mata uang.

 

Sumber: https://www.livebitcoinnews.com/blockchain-and-ai-in-finance-how-opposites-attract/