Bagaimana teknologi blockchain digunakan dalam manajemen rantai pasokan?

Untuk melacak aktivitas di sepanjang rantai pasokan dengan lebih efisien, pihak terkait dapat mengakses harga, tanggal, asal, kualitas, sertifikasi, tujuan, dan informasi terkait lainnya menggunakan blockchain.

Ketertelusuran, seperti yang digunakan dalam sektor rantai pasokan, adalah kemampuan untuk menunjukkan dengan tepat lokasi inventaris sebelumnya dan saat ini serta catatan penyimpanan produk. Ini melibatkan pelacakan produk saat mereka bergerak melalui proses yang berbelit-belit, dari bahan mentah hingga pedagang dan pelanggan, setelah melewati banyak zona geografis.

Ketertelusuran adalah salah satu manfaat signifikan dari inovasi rantai pasokan yang digerakkan oleh blockchain. Karena blockchain terdiri dari data rekaman buku besar sumber terbuka terdesentralisasi, yang dapat direplikasi di antara pengguna, transaksi terjadi secara real-time.

Akibatnya, blockchain dapat membangun rantai pasokan yang lebih cerdas dan lebih aman karena memungkinkan pelacakan produk melalui jejak audit yang kuat dengan visibilitas yang hampir bersamaan.

Dengan menghubungkan jaringan rantai pasokan melalui sistem terdesentralisasi, blockchain berpotensi memungkinkan pergerakan tanpa gesekan antara pemasok dan produsen.

Selain itu, produsen dan distributor dapat dengan aman mencatat informasi seperti nilai gizi barang, asal dan kualitas produk, serta keberadaan alergen apa pun menggunakan jaringan blockchain kolaboratif. Selain itu, memiliki akses ke riwayat produk memberi pembeli lebih banyak jaminan bahwa barang yang mereka beli berasal dari produsen yang bermoral, sehingga membuat rantai pasokan berkelanjutan.

Sebaliknya, jika ditemukan masalah kesehatan atau ketidakpatuhan terhadap standar keselamatan, tindakan yang diperlukan dapat diambil terhadap produsen berdasarkan rincian ketertelusuran yang disimpan di buku besar yang didistribusikan.

Sumber: https://cointelegraph.com/explained/how-blockchain-technology-is-used-in-supply-chain-management