Compass Coffee dan Coinbase Stir the Pot: Lompatan Menuju Pembayaran Kripto

Compass Coffee, jaringan kopi terkemuka dengan kehadiran kuat di Washington DC, telah memulai kemitraan baru dengan Coinbase, pertukaran mata uang kripto terkemuka di Amerika Serikat. Kolaborasi ini menandai perubahan signifikan dalam lanskap ritel, memposisikan Compass Coffee sebagai kafe pertama di wilayah DC yang menerima mata uang kripto, khususnya USDC, sebuah stablecoin yang dirancang untuk mencerminkan nilai dolar AS.

Inisiatif ini tidak hanya menggarisbawahi tumbuhnya titik temu antara bisnis tradisional dan inovasi digital, namun juga menjadi preseden penerapan mata uang kripto dalam transaksi sehari-hari.

Compass Coffee dan Coinbase sedang menciptakan era pembayaran baru

Inti dari kolaborasi ini adalah penawaran eksklusif yang memadukan manfaat konsumen dengan kemajuan teknologi. Lokasi Half Street Compass Coffee berada di garis depan, menawarkan pelanggan yang membayar dengan USDC diskon 90% yang mengesankan untuk pembelian mereka. 

Promosi ini lebih dari sekadar penghematan, menggabungkan sentuhan digital yang unik: pelanggan juga akan menerima token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT). NFT memiliki tujuan ganda, berfungsi sebagai barang koleksi dan voucher untuk sekaleng kopi gratis, yang diberi merek khusus dengan logo Compass dan Coinbase. Inisiatif ini tidak hanya merayakan kemitraan tetapi juga memperkenalkan pelanggan pada manfaat nyata dari keterlibatan dengan teknologi cryptocurrency dan blockchain.

Cryptocurrency: Dari niche ke arus utama

Integrasi mata uang kripto ke dalam sektor ritel dilakukan secara bertahap, dengan skeptisisme yang sering kali menutupi potensi manfaatnya. Meskipun Bitcoin dan Ether diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Starbucks, Subway, dan AMC Theaters, penerimaan yang lebih luas di kalangan bisnis kecil masih kurang. Namun, lanskapnya terus berkembang. Peluncuran ETF Bitcoin dan perubahan perspektif para pemimpin keuangan, seperti CEO BlackRock Larry Fink, yang telah beralih dari skeptisisme menjadi mengakui Bitcoin sebagai bentuk emas digital, mencerminkan semakin besarnya pengakuan terhadap potensi mata uang kripto. 

Pergeseran ini bukan hanya tentang investasi tetapi juga tentang pengakuan stablecoin, seperti USDC, sebagai media transaksi harian yang layak dan stabil. Adopsi USDC oleh Compass Coffee, yang difasilitasi oleh Coinbase, adalah sebuah langkah menuju normalisasi pembayaran mata uang kripto, menawarkan gambaran sekilas tentang masa depan di mana transaksi mata uang digital adalah hal yang biasa.

Kasus untuk Stablecoin dan Blockchain

Daya tarik stablecoin terletak pada stabilitas dan efisiensinya. Berbeda dengan volatilitas terkenal yang terkait dengan mata uang kripto seperti Bitcoin, stablecoin terikat pada aset yang stabil, sehingga menawarkan sarana transaksi yang lebih dapat diprediksi dan andal. Bagi pelanggan Compass Coffee, ini berarti kemudahan pembayaran digital tanpa risiko fluktuasi nilai. Selain itu, kemitraan antara Compass Coffee dan Coinbase, yang memiliki saham di Circle, penerbit USDC, merupakan bukti visi bersama dalam memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan sistem pembayaran. 

Sifat blockchain yang terdesentralisasi secara signifikan mengurangi waktu dan biaya transaksi, menantang status quo ekosistem keuangan tradisional. Dengan menyoroti potensi penghematan biaya transaksi, yang diperkirakan berjumlah $126 miliar pada tahun 2022 untuk pedagang AS, inisiatif ini menunjukkan efisiensi ekonomi dari teknologi blockchain.

Compass Coffee Mengincar Crypto untuk Memangkas Biaya dan Meningkatkan Margin

Compass Coffee sedang mempertimbangkan perubahan transformatif menuju penerimaan pembayaran mata uang kripto untuk mengurangi kerugian yang timbul melalui biaya transaksi kartu kredit. Menurut perusahaan, sekitar 3.75% pendapatannya hilang karena “biaya sampah” yang dikenakan oleh perusahaan kartu kredit pada setiap transaksi.

Bertahan dari tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19, Compass Coffee menekankan pentingnya setiap dolar, dengan menyatakan bahwa dana yang saat ini dialokasikan untuk biaya kartu kredit dapat digunakan secara lebih efektif untuk pengeluaran penting seperti gaji staf, sewa, dan pembayaran pemasok.

Pendiri dan CEO Compass Coffee, Michael Haft, percaya bahwa mengadopsi pembayaran mata uang kripto, khususnya USDC, dapat merevolusi pengalaman ritel bagi perusahaan dan pelanggannya. Dengan memanfaatkan kripto dan menghindari metode pembayaran tradisional, Compass Coffee bertujuan untuk mendapatkan kembali margin yang hilang bagi perusahaan kartu kredit, mengarahkan sumber daya ini untuk meningkatkan perekonomian lokal. 

Kesimpulan

Kolaborasi antara Compass Coffee dan Coinbase lebih dari sekadar opsi pembayaran baru; ini adalah pernyataan tentang masa depan transaksi keuangan. Dengan mengintegrasikan pembayaran USDC, Compass Coffee tidak hanya menyediakan aplikasi praktis untuk stablecoin tetapi juga menantang inefisiensi sistem keuangan tradisional. Kemitraan ini berfungsi sebagai mercusuar bagi usaha kecil lainnya, menunjukkan manfaat dan kelayakan mengadopsi cryptocurrency sebagai metode pembayaran. 

Sumber: https://www.cryptopolitan.com/compass-coffee-coinbase-crypto-Payments/