Indonesia Akan Meluncurkan Crypto Stock Exchange sebelum Akhir Tahun Ini

Sebanyak 25 perusahaan lokal yang menangani kripto akan terdaftar di bursa efek kripto Indonesia. Semuanya telah memperoleh lisensi dari badan pengatur keuangan utama negara, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

Sebelum akhir tahun ini, Indonesia berencana untuk meluncurkan bursa saham kripto sendiri. Menurut Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan di Indonesia, menciptakan platform aset digital yang teregulasi adalah bagian dari strategi negara untuk melindungi konsumen meskipun minat mereka terhadap cryptocurrency meningkat.

Awalnya, bursa saham crypto seharusnya diluncurkan tahun lalu. Namun, peluncurannya tertunda. Penundaan lain terjadi pada awal tahun ini. Seperti yang dijelaskan Jerry Sambuaga, membangun platform semacam itu membutuhkan waktu karena ada banyak persyaratan dan hal yang harus diperiksa.

Sambuaga berkata:

“Kami akan memastikan bahwa setiap persyaratan, prosedur, dan langkah yang diperlukan telah diambil. Ini adalah bukti bahwa kita berhati-hati. Kami tidak ingin terburu-buru karena dapat menyebabkan kami melewatkan sesuatu. Mendirikan sebuah bursa membutuhkan banyak persiapan. Kita perlu melihat entitas mana yang harus masuk bursa. Kedua, kita perlu memvalidasi entitas tersebut. Ketiga, ada modal minimum dan persyaratan lain terkait penyimpanan kustodian, hal-hal teknis.”

Sebanyak 25 perusahaan lokal yang menangani kripto akan terdaftar di bursa efek kripto Indonesia. Semuanya telah memperoleh lisensi dari badan pengatur keuangan utama negara, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (juga dikenal sebagai Bappebti).

Indonesia Menarik Investor Crypto

Kembali pada tahun 2018, Peraturan Kementerian Perdagangan secara resmi mengesahkan perdagangan aset kripto dan menetapkannya sah. Pada tahun 2019, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia melegalkan Bitcoin (BTC) sebagai komoditas. Sejak saat itu, sektor kripto di Indonesia semakin populer, dengan pemerintah mengkaji prospeknya sebagai instrumen investasi yang potensial.

Menurut data dari Asosiasi Blockchain Indonesia, jumlah investor crypto telah meningkat 280% sejak tahun 2020, dari 1.5 juta menjadi 4.2 juta, dengan volume perdagangan harian mencapai $117.4 juta. Hingga berita ini ditulis, ada lebih dari 15 juta pengguna mata uang digital di Indonesia.

Selanjutnya, menurut data Bappebti, pada tahun 2021, transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp859.4 triliun (atau $57.7 miliar), naik dari Rp64.9 triliun pada tahun 2020. Volume perdagangan harian dilaporkan mencapai $117.4 juta.

Sampai saat ini, baru sekitar 40% penduduk Indonesia yang berinvestasi di cryptocurrency. Tapi tentu saja ada lebih banyak ruang untuk pertumbuhan sektor ini di negara ini. Sejak awal Covid-19, jumlah pedagang crypto di Indonesia telah mengalami peningkatan 62%. Dan lonjakan ini jelas tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

berikutnya Berita Altcoin, Berita Bitcoin, berita Cryptocurrency, Berita Pasar, Berita

Darya Rudzo

Darya adalah penggemar kripto yang sangat percaya pada masa depan blockchain. Menjadi seorang profesional perhotelan, dia tertarik untuk menemukan cara blockchain dapat mengubah industri yang berbeda dan membawa hidup kita ke tingkat yang berbeda.

Sumber: https://www.coinspeaker.com/indonesia-crypto-stock-exchange/