- Otoritas Iran mengeluarkan izin untuk 1,000 penambang kripto pada Januari tahun ini.
- Diperkirakan penambang gelap menggunakan sekitar 600 megawatt listrik.
Kementerian Iran telah memutuskan Energi membatasi energi yang dipasok ke operasi penambangan kripto yang diakui secara resmi di negara itu. Menurut Tehran Times, keputusan ini akan mulai berlaku pada hari Rabu. Tindakan itu dilakukan untuk mencegah penambang tak berizin menerima energi.
Penambang Ilegal Menyebabkan Rintangan Besar
Otoritas Iran mengeluarkan izin kepada 1,000 penambang kripto pada Januari tahun ini untuk mencetak koin. 118 tambang yang diizinkan sekarang menggunakan pasokan listrik negara itu. Pada minggu sebelumnya, negara menggunakan 62,500 megawatt listrik. Konsumsi kemungkinan akan meningkat di atas ambang batas 63,000 MW, yang membebani jaringan listrik negara itu.
Untuk menghemat energi, pemerintah Iran melarang cryptocurrency pertambangan tahun lalu. Saat itu, diperkirakan penambang gelap menggunakan listrik sekitar 600 megawatt. Larangan tahun ini berlaku hingga awal Maret. Sektor domestik mungkin memiliki akses tambahan listrik sebesar 209 megawatt.
liar mining telah menjadi masalah di Iran untuk waktu yang lama sekarang. Pada 2019, pemerintah Iran mengizinkan operasi penambangan kripto. Sekitar 1,000 tambang diizinkan mengakses pasokan listrik pada awal 2020. Akibatnya, operasi pertambangan di tanah air mengalami peningkatan. Kemudian, beberapa penambang yang tidak sah mulai mencetak token dengan pasokan domestik.
Juga, pada tahun 2021, Menteri Pertambangan Iran memperingatkan penambang yang tidak terdaftar bahwa mereka akan didenda berat karena merusak pasokan listrik negara itu. Sektor energi Iran dan sumber dayanya sudah dalam bahaya karena tantangan iklim, termasuk kekeringan dan kekurangan hujan karena penambangan bitcoin.
Direkomendasikan untukmu:
Sumber: https://thenewscrypto.com/iran-decides-to-cut-power-supply-for-crypto-mining-activities/