Vitalik Buterin Berbagi 4 Ide untuk Penggabungan AI dan Kripto

Vitalik Buterin, pemikir di balik Ethereum, baru-baru ini membagikan empat ide inovatif untuk menjembatani kecerdasan buatan (AI) dan mata uang kripto, mengisyaratkan masa depan di mana kedua teknologi tersebut digabungkan.

Wawasan Buterin menunjukkan sinergi transformatif, yang menjanjikan untuk mendefinisikan kembali interaksi mereka.

Bagaimana Teknologi AI dan Blockchain Dapat Saling Memuji

Menurut Buterin, salah satu ide utamanya adalah menggunakan AI sebagai partisipan dalam sistem blockchain. Konsep ini membayangkan AI di pasar prediksi. Di sini, AI menggunakan pengetahuannya yang luas untuk analisis, meningkatkan aplikasi blockchain. Pendekatan ini bertujuan untuk memanfaatkan efisiensi AI, memperluas cakupan apa yang dapat dilakukan oleh blockchain.

“AI bersedia bekerja dengan upah kurang dari $1 per jam, dan memiliki pengetahuan tentang ensiklopedia – dan jika itu belum cukup, mereka bahkan dapat diintegrasikan dengan kemampuan pencarian web real-time.

Jika Anda membuat pasar, dan memberikan subsidi likuiditas sebesar $50, manusia tidak akan cukup peduli untuk menawar, namun ribuan AI akan dengan mudah mengerumuni seluruh pertanyaan dan membuat tebakan terbaik yang mereka bisa. Insentif untuk mengerjakan satu pertanyaan dengan baik mungkin kecil, namun insentif untuk membuat AI yang dapat membuat prediksi yang baik secara umum mungkin jutaan,” jelas Vitalik Buterin.

Baca selengkapnya: Bagaimana Kecerdasan Buatan (AI) Akan Mengubah Kripto?

Buterin juga menyarankan AI sebagai antarmuka yang dapat melakukan tugas seperti memperingatkan pengguna sebelum menandatangani transaksi. Peran AI ini dapat menyederhanakan dunia kripto yang kompleks bagi pengguna. Ini dapat memberikan panduan, menjelaskan kontrak pintar, dan mencegah penipuan. Namun, salah satu pendiri Ethereum memperingatkan agar tidak terlalu mengandalkan AI saja. Dia menganjurkan keseimbangan dengan antarmuka tradisional untuk memastikan keamanan dan kejelasan.

Aplikasi lain yang menggugah pikiran adalah AI yang menetapkan aturan dalam permainan blockchain atau organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Ide ini memungkinkan AI diperlakukan sebagai hakim atau sebagai acuan buku peraturan. Meskipun idenya mempunyai potensi, Buterin menekankan perlunya perencanaan yang matang untuk menghindari risiko.

Baca selengkapnya: AI untuk Audit Kontrak Cerdas: Solusi Cepat atau Bisnis Berisiko?

Ide terakhirnya mengeksplorasi pembuatan AI dengan teknologi blockchain. Hal ini bertujuan untuk membangun sistem AI yang terdesentralisasi, bebas bias, dan aman. AI semacam itu dapat diatur dan dikendalikan secara transparan, sehingga dapat mengatasi risiko etika AI.

“Dari perspektif keamanan AI, ini akan menjadi teknik untuk menciptakan AI terdesentralisasi yang juga memiliki tombol pemutus (kill switch) alami, dan dapat membatasi permintaan yang berupaya menggunakan AI untuk perilaku jahat,” kata Buterin.

Refleksi Buterin muncul ketika AI dan blockchain berkembang pesat. Ide-idenya menunjukkan masa depan di mana teknologi-teknologi ini tidak hanya hidup berdampingan tetapi juga bekerja sama. Kolaborasi ini dapat membuka inovasi-inovasi baru.

Namun Buterin menyerukan kehati-hatian. Dia menekankan pemahaman tentang implikasi dan masalah etika dari penggabungan AI dan kripto. Visinya menguraikan masa depan yang penuh tantangan namun juga kemungkinan besar. Hal ini dapat mengubah teknologi dan masyarakat secara signifikan.

Penolakan tanggung jawab

Sesuai dengan pedoman Trust Project, BeInCrypto berkomitmen terhadap pelaporan yang tidak memihak dan transparan. Artikel berita ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu. Namun, pembaca disarankan untuk memverifikasi fakta secara independen dan berkonsultasi dengan profesional sebelum mengambil keputusan berdasarkan konten ini. Harap perhatikan bahwa Persyaratan dan Ketentuan, Kebijakan Privasi, dan Penafian kami telah diperbarui.

Sumber: https://beincrypto.com/vitalik-buterin-four-ai-crypto-ideas/