Pengiriman iPhone Apple senilai $2.5 miliar dari India mengisyaratkan adanya perubahan manufaktur besar

Apple yang berbasis di Cupertino telah mulai mendapatkan keuntungan dari ekspansinya ke India.

Antara April dan Desember 2022, Apple mengekspor handset iPhone senilai lebih dari $2.5 miliar dari negara tersebut, Bloomberg melaporkan kemarin (9 Januari). Ini hampir dua kali lipat pengirimannya pada tahun fiskal sebelumnya. Produsen utama perusahaan, Foxconn Technology Group dan Wistron Corp, masing-masing telah mengekspor handset iPhone senilai lebih dari $1 miliar dari India.

Baca lebih lanjut

Handset Apple diproduksi di dua fasilitas utama di India di Sriperumbudur dan Hosur, keduanya di negara bagian selatan Tamil Nadu.

Peningkatan ekspor perusahaan ini sekarang menyoroti pergeseran Apple dari China, terutama setelah gejolak di Pabrik utama Foxconn di sana pasokan terganggu pada bulan November. Unit Zhengzhou, juga dikenal sebagai kota iPhone, membuat model 14 Pro dan Pro Max kelas atas.

Apple khawatir atas kemungkinan resesi global Kebijakan nol-covid China. Faktor-faktor ini telah memaksa Apple, bersama dengan pabrikan global lainnya, untuk mencari basis produksi alternatif.

Kebijakan ramah bisnis India untuk Apple

Apple mulai merakit iPhone di India pada tahun 2017, dimulai dengan model yang paling murah, iPhone SE.

Pada tahun 2020, ia mulai memproduksi handset secara lokal setelah pemerintah India meluncurkannya skema insentif terkait produksi (PLI).. Foxconn sendiri telah memperoleh keuntungan hingga $44 juta pada tahun pertama PLI, menurut Bloomberg. Dalam jangka panjang, skema tersebut diharapkan dapat membantu India muncul sebagai pusat manufaktur dan ekspor.

“Dipimpin oleh Foxconn dan Pegatron, perusahaan telah berinvestasi di pabrik, jalur produksi, proses manufaktur yang relatif maju, dan pelatihan personel di India,” tulis analis Counterpoint Research Ivan Lam dan Shenghao Bai dalam sebuah catatan, diakses oleh The Times of India.

Apple sekarang bersiap untuk membuka toko ritel fisik pertamanya di negara. Sementara itu, India juga mengincarnya memproduksi MacBook dan iPad.

Pergeseran bertahap Apple ke India terjadi pada saat China melihatnya tenaga kerja menyusut, menurut data Bank Dunia. Tenaga kerja India yang sangat terlatih relatif lebih murah dibandingkan China dan AS.

Namun, pindah dari China mungkin tidak mudah. Intelijen Bloomberg memperkirakan bahwa akan memakan waktu sekitar delapan tahun bagi Apple untuk mengalihkan 10% kapasitas produksinya ke luar negara itu, mengingat 98% iPhone dibuat di China.

Lainnya dari Quartz

Mendaftar untuk Buletin Kuarsa. Untuk berita terbaru, Facebook, Twitter dan Instagram.

Klik di sini untuk membaca artikel selengkapnya.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/apples-2-5-billion-iphone-092500135.html