Kongres mempertimbangkan panel khusus untuk menanggapi melonjaknya utang AS

Dengan utang AS yang melonjak hingga $33.7 triliun, angka yang lebih dari dua kali lipat dibandingkan satu dekade lalu dan mewakili sekitar 124% PDB negara, Kongres berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk mengambil tindakan tegas.

Situasi ini semakin meningkat hingga Moody's, lembaga pemeringkat kredit terkemuka, mengeluarkan peringatan mengenai potensi penurunan peringkat kredit pemerintah federal AS akibat kebuntuan politik.

Perkembangan yang mengkhawatirkan ini telah memicu banyak diskusi dan proposal di Kongres mengenai cara efektif mengatasi raksasa fiskal ini.

Menjelajahi Solusi Di Tengah Meningkatnya Kekhawatiran

Menanggapi tantangan keuangan yang semakin besar ini, beberapa anggota parlemen menganjurkan pembentukan komisi untuk mencari solusi yang realistis.

Tugas komisi ini bukanlah tugas yang mudah, mengingat Departemen Keuangan AS melaporkan pembayaran bunga utang nasional sebesar $659 miliar pada tahun fiskal 2023 saja.

Jumlah yang sangat besar ini merupakan indikator yang jelas akan pentingnya strategi komprehensif untuk mengelola kewajiban keuangan negara.

Senator Mike Braun, seorang Republikan dan anggota Komite Anggaran, menekankan pentingnya mengatasi defisit dan utang, dan memperkirakan hal tersebut dapat menjadi isu sentral dalam pemilu 2024.

Dia menunjukkan meningkatnya beban pembayaran bunga, yang dapat mulai membayangi pendanaan untuk program-program penting federal, mulai dari pertahanan hingga keamanan dalam negeri.

Permasalahan utang ini berasal dari berbagai faktor, termasuk pemotongan pajak yang mengurangi pendapatan dan meningkatkan pengeluaran kedua partai politik, yang sebagian disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Upaya Partai Demokrat untuk memperluas program jaring pengaman sosial juga berkontribusi terhadap meningkatnya utang.

Pendekatan Bipartisan terhadap Tantangan Monumental

Keputusan Moody's baru-baru ini untuk menurunkan prospek peringkat kredit AS dari “stabil” menjadi “negatif” menggarisbawahi betapa mendesaknya situasi ini.

Hal ini menyusul tindakan serupa yang dilakukan lembaga pemeringkat Fitch pada bulan Agustus, yang menurunkan peringkat kredit utama pemerintah AS karena Kongres hampir gagal membayar utangnya.

Menyadari beratnya tantangan fiskal AS, Michael Peterson, CEO Peter G. Peterson Foundation, sebuah organisasi non-partisan yang berfokus pada masalah fiskal AS jangka panjang, mendukung gagasan pembentukan komisi bipartisan.

Dia dan para ahli lainnya telah menawarkan berbagai rekomendasi untuk mengatasi utang, seperti menerapkan pajak baru atas emisi gas rumah kaca dan merevisi metode pemerintah dalam menghitung penyesuaian biaya hidup untuk program tunjangan federal.

Ekonom Dana Peterson dan Lori Esposito Murray dari Conference Board, sebuah kelompok riset bisnis nirlaba, mengusulkan tujuan untuk mengurangi rasio utang terhadap PDB menjadi 70% pada tahun 2043 melalui perpaduan kenaikan pajak dan pemotongan belanja.

Rekomendasi mereka juga mencakup mengenakan pajak yang lebih besar kepada masyarakat berpenghasilan tinggi untuk Jaminan Sosial dan secara bertahap meningkatkan usia pensiun penuh menjadi 69 tahun dari 67 tahun.

Di Kongres, Senator Partai Demokrat Joe Manchin dan Senator Partai Republik Mitt Romney, keduanya pensiun pada akhir tahun depan, telah mensponsori rancangan undang-undang untuk membentuk komisi bipartisan, yang diharapkan dapat disimpulkan pada tahun 2025.

RUU serupa sedang menunggu keputusan di DPR. Ketua DPR Mike Johnson baru-baru ini menyatakan dukungannya terhadap komisi tersebut, yang menandakan adanya potensi pergeseran menuju pendekatan yang lebih terpadu terhadap krisis utang.

Meskipun ada dorongan bipartisan untuk membentuk komisi, usulan tersebut mendapat skeptisisme dari kelompok progresif. Senator Independen Bernie Sanders, yang melakukan kaukus dengan Partai Demokrat, mengkritik gagasan tersebut sebagai jalan potensial untuk memotong Jaminan Sosial.

Dia menyarankan untuk mengangkat batasan penghasilan kena pajak untuk memperpanjang umur dana perwalian Jaminan Sosial. Beberapa anggota parlemen berpendapat bahwa agar komisi tersebut efektif, komisi tersebut harus memiliki wewenang untuk memaksa Kongres untuk bertindak berdasarkan rekomendasinya.

Hal ini dapat memaksa Partai Republik untuk mendukung langkah-langkah yang diusulkan atau mengabaikan penolakan mereka terhadap kenaikan pajak.

Ketika Kongres bergulat dengan tugas besar ini, tantangannya adalah menemukan solusi yang seimbang dan adil yang mengatasi akar penyebab melonjaknya utang AS sekaligus memastikan kesehatan dan stabilitas keuangan jangka panjang negara tersebut.

Dengan waktu yang terus berjalan dan pertaruhan yang semakin besar, kebutuhan akan tindakan tegas dan bipartisan menjadi semakin mendesak.

Sumber: https://www.cryptopolitan.com/congress-special-panel-soaring-us-debt/