Harga zona euro turun menjadi 8.5% karena kenaikan suku bunga bendera ECB belum berakhir.

Semua mata tertuju pada angka inflasi terbaru dari zona euro karena pelaku pasar mempertimbangkan apa yang akan dilakukan ECB selanjutnya.

Bloomberg | Bloomberg | Gambar Getty

Inflasi di zona euro sedikit berkurang di bulan Februari, menyusul komentar dari Bank Sentral Eropa bahwa menurunkan tarif akan memakan waktu.

Inflasi utama di seluruh blok beranggotakan 20 negara mencapai 8.5% pada Februari, menurut data awal yang dirilis Kamis. Sebagai perbandingan, harga tampaknya telah mendingin selama tiga bulan berturut-turut di Januari, dengan inflasi utama pada 8.6% yang direvisi.

Pelaku pasar bertanya-tanya apakah ECB harus mempertahankan sikap hawkish lebih lama, menyusul angka inflasi Februari yang lebih panas dari perkiraan dari Prancis, Jerman dan Spanyol.

Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan Kamis bahwa menurunkan inflasi masih akan memakan waktu, menurut komentar yang dilaporkan oleh Reuters. Bank menargetkan headline rate sebesar 2%.

Lembaga yang berbasis di Frankfurt telah mengindikasikan bahwa kenaikan 50 basis poin lainnya akan terjadi ketika bank sentral menunda akhir bulan ini. Dalam komentar yang dilaporkan oleh Reuters, Lagarde mengatakan Kamis bahwa langkah ini masih dalam pertimbangan, karena inflasi tetap jauh di atas target.

Analis di Goldman Sachs mengatakan awal pekan ini bahwa mereka menaikkan ekspektasi kenaikan suku bunga untuk ECB dan memperkirakan kenaikan 50 basis poin lainnya di bulan Mei.

Imbal hasil obligasi Eropa telah bergerak pada level tertinggi multi-tahun dalam beberapa hari terakhir, di tengah pertimbangan bahwa kebijakan moneter hawkish akan tetap ada.

Ini adalah berita terbaru dan sedang diperbarui.

Source: https://www.cnbc.com/2023/03/02/inflation-euro-zone-prices-dip-to-8point5percent-as-ecb-flags-rate-hiking-not-over.html