Saham Eropa Berjangka Jatuh Karena Krisis Energi, Kesengsaraan Resesi

(Bloomberg) — Saham berjangka Eropa jatuh karena krisis energi di kawasan itu terus meningkat dan investor khawatir atas dampak hawkish bank sentral terhadap ekonomi sambil memantau berita tentang proposal pajak pemerintah Inggris.

Paling Banyak Dibaca dari Bloomberg

Kontrak Desember pada Indeks Euro Stoxx 50 turun 1.2% pada 7:38 pagi di London setelah sebelumnya jatuh sebanyak 2.4%. FTSE 100 berjangka juga memangkas kerugian awal untuk diperdagangkan turun 1% setelah Perdana Menteri Liz Truss membatalkan rencana untuk memotong pajak untuk penerima tertinggi hanya 10 hari setelah mengumumkannya.

Baca Lebih Lanjut: Rally Dolar Tanpa henti Meningkatkan Taruhan pada Intervensi: Pulsa MLIV

Sementara itu, Gazprom PJSC yang dikendalikan negara Rusia menangguhkan pengiriman gas alam ke Italia, meningkatkan krisis energi di Eropa.

Gejolak politik Inggris telah menambah tantangan bagi investor Eropa yang sudah bergulat dengan dampak perang Rusia di Ukraina serta kekhawatiran global terkait dengan inflasi dan tingkat yang lebih tinggi. Pound menyentuh rekor terendah terhadap dolar pekan lalu, sementara saham Eropa merosot dan imbal hasil obligasi Inggris melonjak. Pada saat yang sama, ahli strategi Citigroup Inc. mengatakan mereka akan membeli penurunan di FTSE 100 karena valuasi yang lebih murah dan eksposur internasional yang berat.

Baca Selengkapnya: Angka-angka Mimpi Buruk di Balik Pekan Kepanikan Pasar Inggris

"Gejolak pasar obligasi mengguncang pasar ekuitas karena investor berjuang untuk memahami jalur pertumbuhan dan inflasi di masa depan," kata Sebastien Galy, ahli strategi makro senior di Nordea Asset Management. “Yang dulunya adalah kesediaan untuk memposisikan diri untuk akhir tahun 2023 dan seterusnya yang menguntungkan saham-saham pertumbuhan telah dipersingkat menjadi beberapa bulan ke depan dan kebutuhan akan manajemen risiko.”

Ahli strategi Sanford C. Bernstein Sarah McCarthy dan Mark Diver juga mengatakan ketidakpastian di sekitar jalur imbal hasil obligasi selama dua tahun ke depan adalah "salah satu risiko terbesar" untuk penilaian saham.

Baca Lebih Lanjut: Runaway Bear Market Melewati Segalanya yang Dimaksudkan untuk Memperlambatnya

Investor juga mengamati perkembangan seputar Credit Suisse Group AG setelah pimpinan barunya meminta investor kurang dari 100 hari untuk memberikan strategi turnaround baru. Biaya mengasuransikan obligasi perusahaan terhadap default naik sekitar 15% minggu lalu ke tingkat yang tidak terlihat sejak 2009 karena saham menyentuh rekor terendah baru.

Paling Banyak Dibaca dari Bloomberg Businessweek

© 2022 Bloomberg LP

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/europe-stock-futures-fall-amid-025319295.html