Bahasa 'Pahlawan' Memimpin Veteran AS Menuju Karir Sipil Dengan Gaji Lebih Rendah, Saran Studi

Garis atas

Bahasa yang digunakan orang Amerika ketika membahas veteran militer, secara khusus menyebut mereka sebagai pahlawan, dapat membuat para veteran mendaftar dalam karir yang terkait erat dengan tidak mementingkan diri sendiri dan karir dengan gaji lebih rendah, sebuah studi menemukan pada hari Senin.

Fakta-fakta kunci

Keyakinan bahwa "pahlawan" harus rela berkorban mengarahkan para veteran ke karier berorientasi layanan dengan gaji lebih rendah, demikian temuan para peneliti di sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Kepribadian dan Psikologi Sosial.

Melalui 11 percobaan dengan 6,500 peserta, para peneliti memeriksa hubungan antara bahasa "pahlawan" dan rendahnya tingkat pekerjaan dan pendapatan, dibandingkan dengan mereka yang bukan veteran, setelah mengamati tingkat pengangguran dan setengah pengangguran yang lebih tinggi di antara veteran yang beralih ke kehidupan sipil.

Para peneliti berusaha untuk mengidentifikasi potensi konsekuensi negatif dari kelompok yang "memherokan" seperti veteran, dan mendefinisikan pahlawan sebagai tindakan "dengan cara prososial terlepas dari risiko pribadi". Di antara 11 percobaan adalah satu di mana peneliti mengumpulkan daftar lima karir yang dianggap paling egois, dan kemudian meminta peserta untuk menilai karir dengan seberapa baik mereka akan cocok dengan transisi veteran militer ke angkatan kerja sipil.

Para peneliti menemukan peserta lebih cenderung menetapkan karir yang berperingkat lebih rendah dalam keegoisan, seperti guru sekolah umum atau petugas pemadam kebakaran, lebih cocok untuk veteran, daripada karir yang berperingkat tinggi dalam keegoisan seperti perbankan swasta.

Bukan hanya veteran: satu percobaan menemukan bahwa stereotip positif tentang kepahlawanan dapat diterapkan pada profesional lain seperti perawat dan petugas pemadam kebakaran; peserta mengharapkan orang-orang yang bekerja di profesi tersebut untuk berkorban lebih banyak untuk orang lain juga.

Melalui berbagai percobaan, penelitian ini menemukan bahwa stereotip veteran militer sebagai orang yang tidak mementingkan diri sendiri dan heroik sebenarnya dapat menyalurkan mereka ke pekerjaan bergaji rendah, bahkan jika itu bukan yang diinginkan oleh pencari kerja tersebut.

Latar Belakang Kunci

Ini bukan studi pertama yang melihat pemujaan pahlawan veteran ketika mereka masuk atau masuk kembali ke dalam angkatan kerja sipil. Pada bulan Oktober, a studi diterbitkan dalam Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional menemukan bahwa para veteran yang kembali bekerja setelah bertugas menghadapi paradoks stigma dan pemujaan pahlawan di tempat kerja. Untuk studi kualitatif, peneliti mewawancarai 40 veteran tentang pengalaman mereka di tempat kerja. Responden mengatakan bahwa banyak kolega di tempat kerja sipil berasumsi bahwa para veteran pernah menjalani tugas tempur atau menderita PTSD. Kombinasi dari asumsi-asumsi ini dan fenomena pemujaan pahlawan membuat para veteran mengalami gegar budaya dan akhirnya pergantian di tempat kerja, demikian temuan para peneliti.

Nomor Besar

200,000. Itulah berapa banyak veteran militer AS yang diberhentikan setiap tahun, menurut data dari Departemen Tenaga Kerja AS, dan kemudian mencari untuk masuk atau masuk kembali ke dalam angkatan kerja sipil.

Kutipan penting

“Ada banyak alasan mengapa orang Amerika mendaftar di militer, dan kita tidak boleh berasumsi bahwa para veteran ingin berkarier untuk melayani orang lain, terutama dengan mengorbankan kebutuhan dan keinginan lain,” kata Matthew Stanley, penulis utama studi tersebut. dan rekan penelitian pasca-doktoral di Duke University. “Dengan menyalurkan veteran ke pekerjaan, organisasi, dan karier tertentu yang terkait dengan sikap tidak mementingkan diri sendiri, kita mungkin secara tidak adil membatasi hak pilihan mereka dan membatasi pilihan mereka.”

Selanjutnya Membaca

Para Veteran Tidak Menginginkan Pemujaan Pahlawan Di Tempat Kerja (Forbes)

Di Hari Veteran, Inilah Kisah yang Menghormati Pahlawan dan Kepulangan (NPR)

Sumber: https://www.forbes.com/sites/anafaguy/2023/01/30/hero-language-leads-us-veterans-to-civilian-careers-with-lower-pay-study-suggests/