Kisah ini merupakan bagian dari liputan Forbes tentang Orang Terkaya di Indonesia 2022. Lihat daftar lengkapnya di sini.

saudara Wijono dan Hermanto Tanoko menarik lebih dari 60% dari kekayaan $ 3.65 miliar mereka dari Avian Avian, pembuat cat terkemuka di Indonesia berdasarkan pangsa pasar. Didirikan oleh mendiang ayah mereka Soetikno Tanoko pada tahun 1978 di Jawa Timur, perusahaan tersebut go public akhir tahun lalu dengan mengumpulkan 5.76 triliun rupiah ($400 juta) dalam IPO terbesar di antara rekan-rekan Asia pada tahun 2021.

“Kami menggandeng publik Avia Avian untuk membangun visibilitas guna mendukung pertumbuhan di pasar baru,” kata Hermanto, presiden komisaris perusahaan, melalui panggilan video. Ini dijual di 98 kota di 37 provinsi dan memiliki rencana untuk memperluas lebih dalam ke pedalaman. Ini juga membangun pabrik baru di Jawa Barat, menambah dua pabrik yang sudah ada.

Saudara-saudara menjalankan operasi yang sangat menguntungkan. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, Avia Avian melaporkan margin laba bersih sebesar 21.7%—rata-rata global adalah 6%—dengan pendapatan 4.9 triliun rupiah. Hermanto mengatakan perusahaan dapat memberikan margin setinggi itu karena “kami memiliki bisnis yang terintegrasi, dari hulu ke hilir.” Selain cat, Avia Avian bersama afiliasinya memproduksi kaleng dan mesin cat serta memiliki fasilitas percetakan dan jaringan distribusi sendiri. Untuk 2022, Hermanto menargetkan pertumbuhan penjualan perseroan bisa mencapai 10%.

Sementara saham Avia Avian sekarang diperdagangkan di bawah harga IPO, kekayaan gabungan saudara-saudara mendapat dorongan 11%, sebagian besar dari portofolio perusahaan terdaftar Hermanto yang berkembang di bawah pakaian induk terpisah Tancorp Abadi Nusantara. Pada tahun lalu, saham perusahaan air minum dalam kemasan milik Tancorp, Sariguna Primatirta, naik 35%; pengembang properti Jaya Sukses Makmur Sentosa sebesar 130%; dan perusahaan pakaian Mega Perintis sebesar 200%.

Hermanto tertarik pada akuisisi. Pada bulan Oktober, Tancorp Bangun Indonesia miliknya menghabiskan 151.5 miliar rupiah untuk membeli 55% saham pembuat keramik Jakarta Cahayaputra Asa Keramik, yang menurutnya berpotensi menjadi pemain global. “Dalam hal akuisisi, kami akan melakukannya saat kami yakin perusahaan dapat tumbuh lebih cepat bersama kami.”