IRS Fokuskan Perhatian pada Pertukaran Terpusat

Di dunia cryptocurrency yang bergerak cepat dan terus berkembang, pertukaran terpusat memainkan peran penting dalam memfasilitasi pembelian, penjualan, dan perdagangan aset digital. Munculnya pertukaran ini telah disertai dengan pertumbuhan popularitas cryptocurrency, yang mengarah pada peningkatan pengawasan dari badan pengawas seperti Internal Revenue Service (IRS) di Amerika Serikat.

Sebagai seorang eksekutif blockchain, saya percaya bahwa IRS harus memusatkan perhatiannya pada pertukaran terpusat sebagai cara untuk memastikan bahwa mata uang kripto dikenai pajak dengan tepat. Artikel ini akan mengeksplorasi mengapa pertukaran terpusat sangat penting bagi IRS, dan tindakan apa yang dapat diambil IRS untuk mengatur platform ini secara efektif.

Pertukaran terpusat memainkan peran kunci dalam cryptocurrency ekosistem karena mereka berfungsi sebagai pintu gerbang utama bagi individu untuk masuk dan keluar dari dunia aset digital. Pertukaran ini bertanggung jawab untuk mengelola penjagaan aset pengguna, melaksanakan perdagangan, dan menyediakan likuiditas ke pasar. Akibatnya, pertukaran terpusat memiliki akses ke banyak informasi tentang penggunanya, termasuk transaksi, saldo, dan identitas mereka.

Tingkat informasi ini menjadikan pertukaran terpusat sebagai target ideal untuk IRS. Agensi dapat menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi individu yang mungkin menghindari pajak atas keuntungan cryptocurrency mereka. Selain itu, pertukaran terpusat tunduk pada pengawasan peraturan, sehingga memudahkan IRS untuk menegakkan kepatuhan terhadap undang-undang perpajakan.

IRS telah mengambil langkah-langkah untuk mengatur cryptocurrency dan pertukaran terpusat, mengeluarkan pedoman pada tahun 2019 tentang perlakuan pajak mata uang virtual. Dalam panduan ini, IRS menyatakan bahwa mata uang virtual dianggap sebagai properti untuk tujuan pajak, dan keuntungan dari penjualan atau pertukaran mata uang virtual tunduk pada pajak capital gain.

Namun, IRS menghadapi tantangan dalam menegakkan panduannya, karena banyak individu dan bursa gagal melaporkan keuntungan cryptocurrency. Untuk mengatasi masalah ini, IRS harus mempertimbangkan penerapan persyaratan pelaporan baru untuk pertukaran terpusat. Misalnya, IRS dapat meminta pertukaran terpusat untuk melaporkan informasi tentang perdagangan, saldo, dan identitas pengguna mereka kepada agensi secara teratur.

Selain itu, IRS harus mempertimbangkan untuk bermitra dengan badan pengatur lainnya untuk memperkuat upaya penegakannya. Misalnya, agensi dapat bekerja dengan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) untuk memastikan bahwa pertukaran terpusat mematuhi peraturan anti pencucian uang (AML) dan melawan pendanaan terorisme (CFT).

Pertukaran terpusat juga harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan IRS. Misalnya, pertukaran dapat menerapkan prosedur kenali pelanggan Anda (KYC) untuk memverifikasi identitas pengguna mereka dan memastikan bahwa mereka melaporkan keuntungan cryptocurrency mereka dengan benar. Selain itu, pertukaran dapat menerapkan sistem pelaporan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan IRS untuk menegakkan panduannya.

Kesimpulan

Kesimpulannya, IRS harus memfokuskan perhatiannya pada pertukaran terpusat sebagai cara untuk memastikan bahwa cryptocurrency dikenai pajak dengan tepat. Pertukaran terpusat memainkan peran penting dalam ekosistem cryptocurrency dan memiliki akses ke banyak informasi tentang penggunanya, menjadikannya target ideal untuk IRS. Untuk mengatur platform ini secara efektif, IRS harus mempertimbangkan penerapan persyaratan pelaporan baru untuk pertukaran terpusat, bermitra dengan badan pengatur lainnya, dan mendorong pertukaran terpusat untuk mengambil langkah guna memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan IRS.

Postingan terbaru oleh Andrew Smith (melihat semua)

Sumber: https://www.thecoinrepublic.com/2023/02/13/irs-focus-attention-on-centralized-exchanges/