Qatar Membuat Sejarah Piala Dunia Saat Tersingkir— Harapan Kemenangan yang Melesat Saat Kontroversi Meningkat

Garis atas

Kekalahan Qatar dari Senegal di Piala Dunia Jumat sore dan hasil imbang Ekuador dengan Belanda menyebabkan Qatar membuat sejarah sebagai negara tuan rumah pertama yang keluar dari turnamen dalam sejarah Piala Dunia — menambah lebih banyak bahan bakar ke api dari apa yang sudah ada menjadi peristiwa kontroversial.

Fakta-fakta kunci

Kekalahan Qatar 3-1 dari Senegal pada hari Jumat adalah kekalahan kedua mereka di babak grup, yang menyebabkan mereka tersingkir di babak pertama permainan, sebelum Babak 16 Besar.

Mereka secara resmi tersingkir setelah Ekuador dan Belanda — yang berada di grup empat negara yang sama dengan Qatar — seri 1-1 hanya beberapa jam kemudian, sehingga mustahil bagi negara Timur Tengah, yang mewakili kurang dari 3 juta penduduk, untuk bangkit kembali. (Belanda membutuhkan kemenangan atau seri agar Qatar tersingkir).

Gol striker Mohommed Muntari pada menit ke-78 pertandingan pada hari Jumat adalah satu-satunya gol Qatar di turnamen tersebut, menyusul upaya tanpa gol mereka saat kalah 2-0 dari Ekuador Minggu lalu.

Latar Belakang Kunci

Qatar mengokohkan kekalahannya hanya lima hari setelah pertandingan pertama turnamen — yang telah direncanakan menjadi tuan rumah selama 12 tahun. Pemilihan Qatar sebagai tuan rumah telah penuh dengan kontroversi, namun Sepp Blatter, mantan kepala FIFA — yang menyelenggarakan acara tersebut — minggu ini menyebutnya sebagai “pilihan yang buruk.” Di tengah perdebatan adalah serangkaian tuduhan hak asasi manusia seputar perlakuan negara terhadap pekerja yang membangun stadion khusus untuk acara tersebut. Beberapa kelompok hak asasi manusia utama, termasuk Lembaga Hak Asasi Manusia dan Amnesty International, mengecam kondisi "mengerikan" yang dialami para pekerja, menuduh negara itu memiliki sistem yang sama dengan "perbudakan modern". Selama konstruksi, itu melaporkan bahwa sekitar 6,500 pekerja migran—sebagian besar dari Bangladesh, India, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka—meninggal. Namun, pejabat Qatar membantah klaim itu CNN hanya ada tiga kematian terkait pekerjaan dan 37 kematian tidak terkait pekerjaan selama konstruksi.

Garis singgung

Qatar juga dikecam karena kriminalitas homoseksualitas dan perlakuannya terhadap perempuan, yang memiliki hak terbatas di dalam negeri. Tujuh negara Eropa berencana mengenakan ban lengan bertuliskan "OneLove" saat bermain — simbol dukungan LGBTQ. Salah satunya adalah negara Jerman, yang para pemainnya menutup mulut dengan tangan dan mengenakan garis-garis pelangi di baju dan cleat mereka dalam foto yang diambil sebelum pertandingan melawan Jepang pada hari Rabu. Namun, tim mundur setelah FIFA terancam untuk mengeluarkan kartu kuning kepada pemain yang memakai ban lengan.

Fakta Mengejutkan

Hanya enam negara tuan rumah yang memenangkan Piala Dunia sejak turnamen dimulai, dimulai dengan iterasi pertama pada tahun 1930, di mana Uruguay menjadi tuan rumah dan menang. Empat tahun kemudian, Italia menjadi tuan rumah dan menang. Inggris melakukan hal yang sama pada 1966, kemudian Jerman Barat pada 1974, Argentina pada 1978, dan Prancis pada 1998.

Selanjutnya Membaca

'Qatar Adalah Kesalahan,' Kata Mantan Kepala FIFA: Inilah Mengapa Piala Dunia 2022 Terperosok Dalam Kontroversi (Forbes)

Inilah Berapa Banyak Pemain Dari AS Dan Negara Lain Yang Dapat Menghasilkan Dari Piala Dunia (Forbes)

AS Mengikat Wales Dalam Pertandingan Piala Dunia Pertama (Forbes)

Sumber: https://www.forbes.com/sites/brianbushard/2022/11/25/qatar-makes-world-cup-history-as-its-knocked-out–dashing-winning-hopes-as-controversies- gunung/