Film Hantu yang Paling Diremehkan di Shell Akan Tayang di Bioskop dalam 4K

Kini, lebih dari dua dekade setelah rilis aslinya, “Ghost in the Shell 2 yang diberi nama 'Innocence' oleh bahasa Jepang, siap untuk kembali dengan penuh kemenangan ke bioskop di Amerika Utara, di-remaster dalam 4K yang menakjubkan. Dengan GKIDS yang menjadi ujung tombak perilisan teatrikalnya, penggemar lama dan baru akan memiliki kesempatan untuk merasakan mahakarya sinematik ini di layar lebar, menegaskan kembali statusnya sebagai film klasik cyberpunk yang abadi.

Masa depan dan Sejarah Ghost in the Shell

Tandai kalender Anda untuk tanggal 7 Mei saat GKIDS memulai perilisan “Ghost in the Shell 2” di teater Amerika Utara di Music Box Theatre yang bergengsi di Chicago. Debut ini tidak hanya menjanjikan pemutaran film, namun juga sebuah pengalaman—kesempatan bagi para penggemar untuk membenamkan diri dalam dunia cyberpunk noir yang gelap dan rumit.

Ghost in the Shell bukan sekedar film, ini adalah eksplorasi berani atas tema-tema eksistensial dan garis kabur antara kemanusiaan dan teknologi. Dibangun berdasarkan warisan pendahulunya, film tahun 2004 ini menawarkan perjalanan yang lebih dalam dan introspektif menuju alam semesta Ghost in the Shell.

Ghost in the Shell ditulis dan disutradarai oleh Mamoru Oshii yang visioner dan dihidupkan oleh tim berbakat di Production IG untuk menunjukkan kehebatannya, “Innocence” berdiri sebagai bukti kekuatan animasi untuk memancing pemikiran dan menggerakkan emosi. Keputusan untuk melakukan remaster dalam 4K menunjukkan banyak hal tentang relevansi abadi dan nilai artistiknya.

Meskipun para penggemar sangat menantikan rilis bahasa Inggrisnya, detail tentang sulih suara tersebut masih diselimuti misteri. Akankah ini menampilkan suara ikonik dari sulih suara sebelumnya, atau akankah ada karakter baru? Terlepas dari itu, esensi “Innocence” melampaui bahasa, memikat penonton dengan narasinya yang mendalam.

Ghost in the Shell berlatarkan masa depan di mana umat manusia hidup berdampingan secara tidak nyaman dengan kecerdasan buatan yang canggih sementara ia mengikuti Batou dan Togusa saat mereka menyelidiki serangkaian kejahatan membingungkan yang melibatkan robot jahat. Film ini menantang penonton untuk mempertanyakan hakikat kesadaran dan konsekuensi kemajuan teknologi.

Sisi Gelap Hantu dalam Cangkang

“Innocence” terjun ke dalam keputusasaan eksistensial, menghadapi tema identitas, ingatan, dan kematian dengan kejujuran yang teguh. Melalui visualnya yang memukau dan soundtrack yang menghantui, mengajak penonton untuk menghadapi kompleksitas kondisi manusia.

Namun, berkolaborasi dengan Studio Ghibli dan menggabungkan CGI mutakhir dari Polygon Pictures, “Innocence” memikat dengan animasinya yang menakjubkan dan pembangunan dunia yang imersif. Setiap bingkai dibuat dengan cermat, mengundang pemirsa untuk tenggelam dalam lanskap distopia.

Saat “Ghost in the Shell 2: Innocence” bersiap untuk kembali tayang di bioskop, film ini mengundang penonton untuk menemukan kembali mahakarya sinema cyberpunk. Baik Anda penggemar berpengalaman atau pendatang baru di waralaba ini, remaster 4K ini menjanjikan pengalaman sinematik tak terlupakan yang melampaui waktu dan teknologi.

Sumber: https://www.cryptopolitan.com/ghost-in-the-shell/