Presiden Toyota mempertanyakan apakah dorongan industri otomotif untuk menghapus kendaraan bertenaga gas dan menggunakan listrik secara eksklusif adalah keputusan yang tepat.
Akio Toyoda membuat komentar kepada wartawan di Thailand setelah pabrikan mobil mengatakan sekitar waktu ini tahun lalu bahwa mereka akan memproduksi 3.5 juta kendaraan listrik setiap tahun pada tahun 2030, menurut The Wall Street Journal.
“Orang-orang yang terlibat dalam industri otomotif sebagian besar merupakan mayoritas yang diam,” kata Toyoda. “Mayoritas yang diam itu bertanya-tanya apakah EV benar-benar boleh dimiliki sebagai pilihan tunggal. Tapi mereka pikir itu tren sehingga mereka tidak bisa berbicara dengan lantang.”
Toyoda dilaporkan telah mencoba mengungkapkan hal itu kepada pemerintah dan pemangku kepentingan industri.
FORD, PERUSAHAAN CINA DAPAT MEMBANGUN PABRIK BATERAI AS: LAPORAN
“Karena jawaban yang tepat masih belum jelas, kita tidak boleh membatasi diri hanya pada satu pilihan saja,” imbuhnya.
Saingan Toyota, termasuk General Motors dan Honda Motor Company, telah menetapkan tanggal kapan barisan mereka akan serba listrik. Namun, Toyota telah berinvestasi dalam koleksi model yang mencakup mobil bertenaga hidrogen dan hibrida gas/listrik, The Wall Street Journal melaporkan.
General Motors akan dengan cepat meningkatkan produksi mobil listriknya di Amerika Utara dari sekitar 50,000 tahun ini menjadi satu juta pada tahun 2025, tetapi belum memarkir mobil dan truk bermesin pembakaran internalnya.
"Zaman ICE belum berakhir," kata Presiden GM Mark Reuss kepada FOX Business dalam sebuah wawancara eksklusif di bulan November menjelang presentasi hari investor perusahaan di New York City.
"Kami tidak akan meninggalkan segmen mesin pembakaran internal kami," kata Reuss.
Pada Oktober, kendaraan listrik hanya mencakup 6.5% dari total pasar mobil baru, kata surat kabar itu, mengutip data dari JD Power.
KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA LEBIH BANYAK PADA BISNIS FOX
Pembuatan kendaraan listrik memerlukan pembangunan pabrik baterai dan produksi baru, menurut The Wall Street Journal, sementara konsumen juga telah menyatakan keprihatinan termasuk harga dan ketersediaan stasiun pengisian.
“Wilayah pesisir, Pantai Timur dan Barat, yang menggemparkan jauh lebih cepat daripada bagian dalam negara ini,” Jim Rowan, CEO Volvo Cars, juga mengatakan kepada surat kabar tersebut, menunjukkan bahwa adopsi kendaraan listrik di AS dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografis.
Sumber: https://finance.yahoo.com/news/toyota-president-says-silent-majority-142506751.html