Departemen Keuangan AS mengatakan intervensi pasar mata uang harus dicadangkan untuk 'keadaan yang sangat luar biasa' dalam menanggapi langkah Jepang bulan September

Departemen Keuangan AS pada hari Kamis mengatakan pihaknya mengharapkan intervensi pasar mata uang, seperti Jepang pada bulan September, harus dicadangkan untuk keadaan luar biasa, karena membuat Tokyo tetap dalam daftar mitra yang praktiknya dipantau.

As laporan catatan, Jepang pada bulan September melakukan intervensi untuk mendukung yen
USDJPY,
+ 0.15%

dalam langkah pertama sejak tahun 1998. Jepang terakhir melakukan intervensi untuk melemahkan mata uangnya pada tahun 2011.

Sekarang baca: Yen menguat setelah Jepang secara sepihak melakukan intervensi untuk pertama kalinya dalam 24 tahun

Dalam laporan tengah tahunannya kepada Kongres tentang valuta asing dan kebijakan ekonomi makro dari mitra dagang utama AS, Departemen Keuangan menjelaskan bahwa mereka mengharapkan standar yang tinggi untuk langkah tersebut.

"Harapan tegas Treasury adalah bahwa di pasar pertukaran besar yang diperdagangkan secara bebas, intervensi harus dicadangkan hanya untuk keadaan yang sangat luar biasa dengan konsultasi sebelumnya yang sesuai," kata laporan itu.

Dolar AS turun tajam terhadap yen
USDJPY,
+ 0.15%

dalam menanggapi intervensi 22 September. Dolar sempat menyentuh level tertingginya terhadap yen dalam lebih dari 30 tahun di bulan Oktober, meskipun kekuatan dolar telah sedikit mereda sejak itu.

Selain Jepang, Departemen Keuangan mengatakan enam negara lain berada dalam daftar pemantauan mitra dagang utama AS yang praktik mata uang dan kebijakan ekonominya memerlukan "perhatian seksama": China
CNYUSD,
+ 1.15%
,
Korea
KRWUSD,
2.31
,
Jerman
EURUSD,
+ 0.39%
,
Malaysia
SAYAUSD,
+ 1.90%
,
Singapura
SGDUSD,
+ 0.38%

dan Taiwan
TWDUSD,
+ 1.21%
.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada mitra dagang utama AS yang memanipulasi mata uangnya versus dolar untuk keuntungan perdagangan yang tidak adil selama empat kuartal hingga Juni 2022.

Departemen Keuangan mengulangi seruannya untuk meningkatkan transparansi dari China. Seorang pejabat senior Departemen Keuangan mengatakan kepada wartawan bahwa AS belum mendapat banyak tanggapan dari China tentang panggilan AS tersebut.

Sumber: https://www.marketwatch.com/story/us-treasury-says-currency-market-intervention-should-be-reserved-for-very-exceptional-circumstances-in-response-to-japans-september- pindah-11668098116?siteid=yhoof2&yptr=yahoo