Apa Masa Depan Perjalanan Udara?

Seperti apa perjalanan udara di tahun 2035 dan seterusnya? Pelajari lebih lanjut tentang tren terbaru dalam industri penerbangan dan bagaimana pengalaman terbang Anda akan berubah selama beberapa dekade mendatang.

Perjalanan udara memiliki reputasi sebagai tempat yang sempit, tidak nyaman, dan mahal, terutama pada jam sibuk. Ini juga merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Tetapi perubahan besar pada perjalanan udara sedang dalam pengembangan, jadi semoga, dalam beberapa dekade mendatang, bepergian dengan pesawat akan menjadi lebih terjangkau, lebih nyaman, dan lebih ramah lingkungan.

Berikut adalah beberapa cara masa depan perjalanan udara diharapkan berubah:

1. Pesawat bertenaga hidrogen. Penerbangan saat ini bertanggung jawab atas 3.6% dari emisi gas rumah kaca Uni Eropa karena fakta bahwa pesawat modern menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar. Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa pesawat bertenaga hidrogen dapat memasuki pasar segera setelah 2035, dan pesawat tersebut dapat membawa ratusan penumpang lebih banyak per penerbangan daripada pesawat tradisional, dengan sumber energi yang lebih bersih.

2. Melampaui desain sayap tradisional. Desain sayap campuran menggabungkan sayap dan badan pesawat menjadi satu unit, sehingga seluruh pesawat menyediakan daya angkat untuk penerbangan. Sayap delta – seperti yang digunakan pada Concorde dan jet militer berkecepatan tinggi – juga dapat digabungkan dengan cara tertentu ke dalam pesawat komersial.

KLM juga bekerja sama dengan Delft University of Technology pada pesawat 'Flying V' yang memiliki kabin penumpang di setiap sisi pesawat berbentuk v. Perusahaan mengklaim pesawat jenis ini dapat menawarkan efisiensi bahan bakar 20% lebih banyak daripada A350.

3. Desain kabin futuristik. Maskapai terus mencari cara untuk memaksimalkan jumlah orang yang dapat mereka tempatkan di setiap penerbangan tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang. Di masa depan, kita mungkin melihat peningkatan seperti kursi ekonomi bertingkat yang menjanjikan lebih banyak ruang bagi pengendara, dipasangkan dengan peningkatan kapasitas untuk maskapai.

4. Taksi udara. Apakah Anda sudah rindu untuk naik mobil terbang yang terasa seperti langsung dari Kembali ke Masa Depan atau Jetsons? Perusahaan penerbangan sedang meneliti cara untuk mengalihkan transportasi lokal dari jalan raya ke udara dengan "taksi udara" bertenaga listrik untuk penerbangan pendek.

Pada tahun 2017, Volocopter menyelesaikan penerbangan perdananya untuk transportasi udara individu berlistrik, dan Lilium Jet dari Munich dilaporkan mampu terbang 300km selama satu jam. Taksi udara lima tempat duduk mereka dapat mulai beroperasi pada awal tahun 2025, dan bepergian dengan taksi udara dapat menjadi hal yang biasa seperti bepergian dengan kereta bawah tanah di kota-kota besar saat ini. Taksi udara otonom dapat menyusul segera setelah teknologi terus berkembang.

5. Kembalinya penerbangan supersonik. United berencana untuk membeli 15 pesawat supersonik baru, dan berharap untuk "mengembalikan kecepatan supersonik ke penerbangan" pada tahun 2029. Penerbangan penumpang supersonik sebelumnya berakhir pada tahun 2003 ketika British Airways dan Air France mempensiunkan Concorde. Definisi penerbangan supersonik adalah ketika pesawat terbang lebih cepat dari kecepatan suara, yaitu sekitar 660mph (1,060km/jam) jika pesawat terbang pada ketinggian 60,000 kaki (18,300m).

6. Hiburan dalam penerbangan yang lebih baik. Pilihan hiburan dalam penerbangan di masa depan akan mencakup lebih banyak layar, lebih banyak permainan, dan bahkan kemampuan untuk mengambil kursus elektronik selama penerbangan Anda. Panasonic juga mengembangkan cara bagi penumpang untuk meningkatkan kesehatan dalam penerbangan dengan mengatur pencahayaan untuk mengatur ritme sirkadian pada penerbangan jarak jauh dan meredam kebisingan kabin untuk meningkatkan kualitas tidur.

Perusahaan VR dan AR juga ingin memberikan pengalaman penerbangan yang lebih mendalam kepada para pelancong. Alaska Airlines dan British Airways telah menguji coba headset VR SkyLight di kabin kelas satu pada rute tertentu. Seiring perkembangan metaverse berlanjut, kemungkinan besar kita akan melihat lebih banyak peluang bagi penumpang untuk menikmati pengalaman imersif saat terbang.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang tren bisnis dan teknologi yang mengubah perusahaan saat ini, daftar ke buletin saya, dan lihat buku saya 'Tren Bisnis dalam Praktek'Dan'Tren Teknologi dalam Praktik'.

Sumber: https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2022/02/04/what-is-the-future-of-air-travel/