Mengapa Amazon China tertinggal dari Alibaba, JD.com dan Taobao

Pasar e-commerce China bernilai $2 triliun pada tahun 2022, menurut GlobalData, dan negara tersebut juga memiliki kelas menengah yang berkembang pesat, menjadikannya pasar yang menarik bagi perusahaan Amerika.

Amazon memasuki pasar China pada tahun 2004 melalui akuisisi Joyo.com senilai $75 juta, sebuah penjual buku dan media online. Perusahaan patungan tersebut berganti nama menjadi Amazon China di domain Amazon.cn pada tahun 2011.

Raksasa e-niaga Alibaba Group dan JD.com, yang memiliki dan mengoperasikan beberapa situs e-niaga bisnis-ke-konsumen terbesar dan paling tepercaya di negara ini, terbukti menjadi pesaing tangguh yang mampu mengalahkan Amazon di China. Di antara alasan lainnya, sistem belanja, pembayaran, dan pengiriman kedua perusahaan terbukti lebih selaras dengan selera konsumen China.

Pada tahun-tahun awalnya, Amazon mendorong penawaran produk e-reader dan tabletnya, tetapi proses persetujuan peraturan China yang rumit menunda debut mereka, yang juga menghambat pertumbuhan raksasa e-commerce AS itu.

Antara 2011 dan 2012, pangsa pasar Amazon berkisar sekitar 15%, tetapi kemudian turun menjadi kurang dari 1% pada 2019, menurut iResearch. Amazon secara resmi menutup pasar online China pada Juli 2019.

Sumber: https://www.cnbc.com/2023/02/02/why-amazon-china-fell-behind-alibaba-jdcom-and-taobao.html