Golden Energy And Resources Keluarga Widjaja Menyelesaikan Akuisisi $1.2 Miliar Akuisisi Tambang Batubara BHP Australia

Energi dan Sumber Daya Emas—dikendalikan oleh keluarga widjaja—telah menyelesaikan akuisisi 80% saham di penambang batu bara BHP Mitsui Coal senilai $1.2 miliar, menurut sebuah pengajuan ke Bursa Efek Singapura pada hari Selasa. Sisa 20% saham dalam usaha patungan tersebut dimiliki oleh Mitsui Jepang.

“Dengan penyelesaian yang sukses ini, GEAR (Golden Energy and Resources) akan menjadi salah satu produsen batubara metalurgi global terbesar,” kata Fuganto Widjaja, ketua eksekutif Golden Energy and Resources, dalam pernyataan perusahaan.

Unit GEAR yang terdaftar di Australia, Stanmore Resources, mengatakan akan mendanai akuisisi melalui kombinasi uang tunai dan utang.

BHP Mitsui Coal memiliki tiga tambang batu bara di Bowen Basin di Queensland, Australia. Perusahaan mengatakan telah menggabungkan cadangan batubara metalurgi yang dapat dipasarkan sebesar 180 metrik ton dan pendapatan sebesar $989 juta untuk tahun yang berakhir 30 September 2021. Batubara metalurgi adalah batubara kokas bermutu tinggi yang digunakan dalam produksi baja.

“Harga batubara metalurgi dan PCI tetap berada pada level tinggi secara historis dan Stanmore akan mendapatkan keuntungan dari harga tersebut dengan tambahan produksi sekitar 10 juta ton batubara kualitas metalurgi yang dapat dipasarkan,” Marcelo Matos, CEO Stanmore Resources mengatakan.

Menurut terbaru melaporkan dari firma riset Wood Mackenzie, krisis Rusia-Ukraina telah membuat harga melonjak karena gangguan rantai pasokan dan risiko pihak lawan akibat sanksi.

Harga di pasar Asia juga telah meningkat dengan harga fisik Newcastle mencapai $400 per ton, menurut Wood Mackenzie. Batubara metalurgi melonjak dengan harga PCI melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendekati $400 per ton.

Golden Energy and Resources adalah bagian dari grup Sinar Mas, yang memiliki kepentingan di bidang kertas, real estat, jasa keuangan, perawatan kesehatan, agribisnis, dan telekomunikasi. Keluarga Widjaja mewarisi rombongan dari almarhum Eka Tjipta Widjaja yang meninggal dunia pada tahun 2019. Keluarga tersebut menduduki peringkat kedua dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia yang dirilis pada bulan Desember.

Sumber: https://www.forbes.com/sites/yessarrosendar/2022/05/04/widjaja-familys-golden-energy-and-resources-completes-12-billion-acquisition-of-bhps-australian-coal- tambang/