WTO bekerja dengan FIFA, mengatakan tidak 'menghindar' dari kontroversi

Presiden FIFA: Sepak bola bisa membawa perubahan

Manfaat bekerja dengan FIFA untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan di Afrika mengimbangi kontroversi yang sedang berlangsung seputar tuan rumah Piala Dunia Qatar tahun ini, kepala Organisasi Perdagangan Dunia mengatakan kepada CNBC.

WTO dan FIFA menandatangani Memorandum of Understanding pada hari Selasa bertujuan untuk membangun partisipasi negara-negara penghasil kapas dalam industri sepak bola global.

"Mungkin ada kontroversi dan kami tidak menghindar dari itu," kata Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala kepada JuIianna Tatelbaum dari CNBC di Jenewa.

Komentar Okonjo-Iweala muncul saat Qatar semakin disorot karena perlakuannya terhadap pekerja migran yang terlibat dalam proyek konstruksi menjelang turnamen Piala Dunia FIFA November.

Okonjo-Iweala menambahkan bahwa “tidak ada yang menutup Piala Dunia,” dan itu tidak akan terjadi.

Berbicara di panel yang sama di Jenewa, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan kepada CNBC: “Berkat sorotan sepak bola, juga, banyak hal telah berubah di Qatar,”

“Saya senang menerima semua kritik dari semua orang untuk segalanya, tidak masalah, selama kita dapat memiliki sedikit, sedikit konkrit dan dampak positif yang nyata.”

Ngozi Okonjo-Iweala, direktur jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), berbicara selama pertemuan tahunan Clinton Global Initiative (CGI) di New York, pada Senin, 19 September 2022.

Michael Nagle | Bloomberg | Getty Images

MoU yang akan berlangsung hingga Desember 2027 itu menetapkan bahwa FIFA dan WTO akan berbagi informasi dan keahlian tentang dimensi ekonomi dari sepak bola, serta mengeksplorasi penggunaan sepak bola sebagai alat pemberdayaan perempuan di negara-negara kurang berkembang.

Infantino dan Okonjo-Iweala menempatkan nilai ekonomi tahunan sepak bola pada $268 juta.

“Saya pikir keseimbangan pemikiran adalah jika kita ingin seluruh dunia pergi ke tempat ini untuk Piala Dunia ini, tidak peduli kontroversinya, dan kita memiliki kesempatan untuk membuat semua ini bermanfaat bagi negara-negara miskin melalui perdagangan, kita akan ambillah,” kata Okonjo-Iweala. "Jadi itu keputusan yang dipertimbangkan."

Dia percaya bahwa negara-negara “Empat Kapas” (Burkina Faso, Benin, Chad dan Mali) dapat mengambil manfaat dari kemitraan tersebut.

Infantino, sementara itu, mengatakan dia percaya pada transformasi yang dapat dibawa oleh sepak bola. “Di Qatar, misalnya, dalam hal hak pekerja, hak asasi manusia. Hal-hal masih harus berubah. Tetapi sebuah proses telah dimulai dan orang-orang sekarang jauh lebih baik daripada sebelumnya,” katanya.

Sumber: https://www.cnbc.com/2022/09/28/wto-works-with-fifa-says-not-shying-away-from-controversy.html