Letusan Tonga Berusia Setahun Untuk Menjaga Cuaca Global Tetap Liar Selama Bertahun-tahun

Kami belum keluar dari hutan ketika datang ke harga makanan dan energi yang tinggi.

Letusan gunung berapi yang epik di Pasifik pada pertengahan Januari tahun lalu kemungkinan akan terus menimbulkan malapetaka bagi planet ini.

Gunung berapi bawah laut Tonga melepaskan kekuatan mengejutkan yang setara dengan 18 mega ton TNT, menurut para ahli di NASA. Itu beberapa kali ukuran bom nuklir yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima pada akhir Perang Dunia II.

Sementara itu terjadi setahun yang lalu, dampak terhadap iklim kemungkinan besar akan bertahan dan itu bisa berdampak besar pada tanaman tahun ini, kata para ahli.

Masalahnya adalah ledakan itu mengeluarkan 50 juta metrik ton uap air ke atmosfer, peningkatan sekitar 5%. Pada gilirannya, itu cenderung mengacaukan iklim.

Uap Tonga juga merupakan alasan untuk "volatilitas suhu liar dari rekor dingin hingga rekor panas dalam beberapa minggu," kata Shawn Hackett dalam Aliran Uang Hackett-nyaALIRAN2
Laporkan buletin. Hackett adalah presiden Hackett Financial Advisors, sebuah perusahaan keuangan yang berspesialisasi dalam pasar pertanian.

Hackett melanjutkan:

  • “Kita dapat mengharapkan cuaca panas ekstrem musim panas ini di belahan bumi utara karena uap air memerangkap panas agar tidak keluar. Tonga akan mempengaruhi iklim kita selama beberapa tahun lagi sebelum uap air menghilang.”

Cuaca ekstrem, panas atau dingin seringkali menjadi kabar buruk bagi hasil panen yang pada gilirannya menyebabkan harga pangan lebih tinggi. Ekstrem ini juga berdampak pada harga energi seperti gas alam. Di musim dingin yang sangat dingin, harga gas alam cenderung naik karena orang membutuhkan lebih banyak panas. Tetapi memanggang musim panas juga membutuhkan lebih banyak energi untuk pendinginan.

Meskipun kedengarannya seperti berita buruk bagi konsumen, investor yang cerdas dapat mengimbangi beberapa biaya tambahan dengan berinvestasi dalam kontrak berjangka gas alam, atau produsen gas alam seperti Chesapeake Energy.Chk
(CHK).

Atau coba beli salah satu dari banyak dana yang diperdagangkan di bursa terkait makanan yang melacak harga biji-bijian. Ini termasuk Dana Gandum Teucrium (WEATbasah
) ETF, dan The Teucrium Corn Fund (CORN) yang masing-masing melacak harga gandum dan jagung.

Seperti biasa, perdagangan ini bisa berisiko, terutama karena meramalkan cuaca dengan akurat sangat sulit. Dengan kata lain, cuaca mungkin tidak se-ekstrim yang diharapkan baik di musim panas maupun musim dingin.

Sumber: https://www.forbes.com/sites/simonconstable/2023/01/30/year-old-tonga-eruption-to-keep-global-weather-wild-for-years/