USP universitas Brasil akan melakukan penelitian akademis di metaverse

As melaporkan oleh University of Sao Paulo (USP), penelitian metaverse-centric akan dilakukan oleh kelompok penelitian yang tertarik pada pemodelan 3D, psikologi dan perilaku manusia, dan efektivitas perangkat virtual dan augmented reality. Domain penelitian ini akan dievaluasi dalam konteks metaverse untuk memahami bagaimana dunia virtual baru memengaruhi interaksi pengguna.

Profesor USP Marcos A. Simplicio Jr. menyoroti bahwa ini adalah pertama kalinya USP menerima token nonfungible (NFT) melalui kemitraan. Token yang dimaksud adalah sebidang tanah langka di metaverse Amerika Serikat Mars (USM), yang sedang dibangun bekerja sama dengan universitas lain.

“USP merupakan universitas pertama di Amerika Latin yang bermitra dengan USM untuk mendukung pembangunan metaverse-nya,” kata Simplicio.

Kemitraan ini awalnya akan menampilkan kolaborasi dengan para peneliti yang berasal dari perjanjian yang ada yang disebut Inisiatif Penelitian Blockchain Universitas (UBRI), yaitu disponsori oleh Ripple.

Seperti yang dilaporkan Cointelegraph, peluang yang melibatkan metaverse dibahas pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia, yang berakhir pada hari Kamis. Secara khusus, panel bertajuk “Kemungkinan Metaverse” mengeksplorasi bagaimana teknologi metaverse dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran anak-anak. Panel menampilkan Philip Rosedale, salah satu pendiri High Fidelity; Pascal Kaufmann, pendiri Yayasan Mindfire; Peggy Johnson, CEO Magic Leap; Hoda AlKhzaimi, asisten profesor riset di Universitas New York, Abu Dhabi dan Edward Lewin, wakil presiden Lego Group.

Terkait: Perusahaan ventura Singapura meluncurkan $ 100 juta Web3 dan dana metaverse

“Satu dari tiga orang yang menggunakan internet adalah dewasa muda dan anak-anak, jadi saya akan sangat fokus membangun dari perspektif anak-anak, mengingat mereka adalah pengguna masa depan,” kata Lewin saat diskusi panel.

Universitas Sao Paulo dan Amerika Serikat Mars (USM), yang baru-baru ini berganti nama dari caca radio, telah mengumumkan perjanjian yang bertujuan untuk mempromosikan penelitian seputar aspek teknis, ekonomi, dan hukum Metaverse.