Penipu Oxford Dipenjara karena FBI Menghancurkan Grup Ransomware

Saat penipu crypto Oxford dihukum di Inggris, FBI telah menyusup ke grup ransomware global.

Seorang mantan mahasiswa di Universitas Oxford pinta bersalah atas satu tuduhan pencurian di Oxford Crown Court kemarin. Wybo Wiersma dituduh mencuri lebih dari £2.1 juta ($2.6 juta) dari cryptocurrency IOTA antara 17 Januari dan 30 April 2018. Mengikuti pengakuan bersalahnya, Hakim Michael Gledhill dihukum Wiersma dengan hukuman empat tahun enam bulan penjara.

Wiersma Ditipu 99 Korban

Saat belajar sebagai mahasiswa doktoral di Oxford, Wiersma membuat situs web penipuan yang dia gunakan secara diam-diam untuk mendapatkan akses ke crypto orang lain. Situs web tersebut konon membuat "string" 81 karakter yang "dihasilkan secara acak" dompet pengguna kata sandi diperlukan untuk memegang crypto IOTA.

Namun rangkaian nomor itu sebenarnya sudah dibuat oleh Wiersma, artinya dia punya akses ke masing-masing nomor. Di antara tanggal-tanggal yang disebutkan di atas, pakar komputer mulai menguras akun IOTA dari 99 korban. Selama masa pencurian, jumlah total yang dicuri bernilai sekitar £2.1 juta.

Setelah pihak berwenang menangkap Wiersma pada Januari 2019, dia menghabiskan lebih dari dua tahun dalam penahanan menunggu persidangan. Kasus tersebut sempat tertunda karena sulitnya menemukan ahli IT yang relevan untuk menjelaskan kasus tersebut kepada juri. Wiersma sudah menjalani hukuman yang setara dengan hukuman penjara minimal empat tahun.

FBI Menghancurkan Sarang

Sementara itu, ketika otoritas Inggris menangani kasus kejahatan crypto yang lebih kecil, rekan mereka di AS memiliki beberapa ikan yang lebih besar untuk digoreng. Departemen Kehakiman AS mengumumkan kampanye gangguan yang telah dilancarkannya terhadap grup ransomware Hive.

Pada Juli tahun lalu, FBI berhasil menyusup ke jaringan komputer Hive dan menangkap kunci dekripsinya. Ini menyelamatkan para korban dari keharusan membayar uang tebusan sebesar $130 juta. Sejak itu, FBI telah mendistribusikan lebih dari 300 kunci dekripsi kepada korban Hive yang diserang, dan lebih dari 1,000 kunci untuk korban Hive sebelumnya. 

Pihak berwenang juga menguasai server dan situs web yang digunakan Hive untuk berkomunikasi dengan anggotanya. Kejang ini secara efektif mengganggu kemampuan Hive untuk menyerang dan memeras korban. Gangguan datang karena pendapatan dari serangan ransomware yg dikurangi selama setahun terakhir.

Penolakan tanggung jawab

BeInCrypto telah menghubungi perusahaan atau individu yang terlibat dalam cerita tersebut untuk mendapatkan pernyataan resmi tentang perkembangan terakhir, tetapi belum ada tanggapan.

Sumber: https://beincrypto.com/crypto-fraudster-sentenced-fbi-thwarts-ransomware-group/